Mengapa ada museum sandi ? kenapa kurang hits ?

Selasa, 19 Februari 2019

Mengapa ada museum sandi ? kenapa kurang hits ?




Ada beberapa moment dari yang penulis alami, penulis bertemu dengan masyarakat lokal jogja dan membuka percakapan tentang Museum Sandi, ternyata masih banyak juga masyarakat yang tidak tahu menahu keberadaan museum yang menyimpan informasi sejarah ini. Sungguh disayangkan ya, jejak para pahlawan yang sangat berjasa dalam usaha mempertahankan kemerdekaan hampir tidak dikenal orang.

Penulis tidak heran bertemu dengan hal seperti ini, mengingat latar belakang institusi induk dari Museum Sandi adalah Lembaga Sandi Negara atau yang sekarang berubah nama menjadi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). BSSN pun tidak serta merta pembentukannya dengan nama yang sudah seperti sekarang, pertama kali dibentuk pada tahun 1946 badan ini diberi nama Kode Kamer di bawah komando Dr. Roebiono Kertapati. Berkat kecerdasan dan daya intuisi beliau yang bisa dikatakan di atas manusia biasa, kemampuan Dr. Roebiono pada masa itu banyak sekali berjasa bagi bangsa Indonesia.

Kode Kamer sendiri termasuk badan yang bekerja dengan sifat sangat sangat rahasia, bahkan agen agen officer atau seringkali disebut dengan sandiman. Terkadang dalam tugasnya tak jarang mereka harus menyamar atau menutup jati diri mereka. dr. Robieno sendiri pun di rumah memiliki ruang kerja khusus, yang hanya beliau saja yang boleh memasuki ruangan tersebut. Ditambah lagi Kode Kamer memiliki semboyan "Berani Tidak Dikenal". Hal ini berdampak juga, beberapa dekade ke depan Lembaga ini masih menjaga kerahasiaan informasi tentang job describe nya. Bahkan keberadaannya sebisa mungkin disembunyikan dari khalayak ramai. 

Zaman sudah mulai berubah, era pensil kertas mulai tergantikan dengan dunia digital. Penyebaran informasi dapat dilakukan dalam hitungan menit, bahkan detik dengan jangkauan yang tak terbatas. Indonesia tidak lagi menghadapi perang secara fisik lagi, meskipun tak menampik masih ada insiden pemberontakan di daerah yang masih terjadi. Kita menghadapi era berbasis IT, dimana sering terjadi banjir data dimana mana. Baik itu yang bersifat informasi yang informatif maupun hoax. 

Setelah menjelma menjadi BSSN, tugas Sandi Negara sekarang lebih kompleks untuk mencegah, mengawasi dan mengamankan seluruh aset digital negara. Serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih bijak menggunakan piranti yang bersifat online. Tentunya hal ini butuh kesadaran masyarakat untuk bisa berpikir ulang sebelum melakukan share terhadap suatu berita, dan tidak mudah tersulut berita hoax yang sifatnya profokatif memecah belah persatuan bangsa.

Di paragraf terakhir, dapat disimpulkan Museum sandi merupakan salah satu ujung tombak dari Badan Siber dan Sandi Negara untuk berhadapan langsung dengan masyarakat dan memberikan edukasi seluas-luasnya. Menginjak usia ke sekian dari museum sandi yang sudah berdiri sendiri (lepas dari kompleks museum perjuangan)  BSSN berharap, museum menjadi salah satu kaki tangan yang dapat menyentuh langsung masyarakat melalui seni dan budaya.

0 Comments :

Posting Komentar